UE selidiki kesepakatan Facebook dan WhatsApp

Komisi Anti Monopoli Uni Eropa (UE) tengah mengecek kemungkinan ada efek kenaikan harga atau ada pembatasan inovasi, atas penawaran 19 miliar dolar dari perusahaan Facebook pada perusahaan startup pesan lewat handphone WhatsApp. Komisi anti monopoli itu kirim quesioner pada pihak ketiga yang disebut saingan Facebook serta operator telephone, perihal kemungkinan terjadinya efek itu.

Dalam quesioner yang di kirim ke pihak ketiga, Komisi itu ajukan pertanyaan apakah perjanjian (Facebook-WhatsApp) itu bakal beresiko negatif, netral atau positif pada pemakai serta pelanggan pesan lewat handphone serta sosial media. " Bila negatif, terangkan kenapa serta apa efek negatif itu (kenaikan harga umpamanya, pencegahan inovasi, dan lain-lain), " kata dokumen itu,.

Komisi juga bertanya apakah service pesan lewat handphone bisa menukar panggilan nada umum, pesan teks serta e-mail. Hal itu untuk tahu apakah pengiklan Facebook bisa berpindah ke type lain dari iklan dalam soal kenaikan harga. Pihak ketiga di tanya apakah pemakai serta saingan bakal hadapi permasalahan juga sebagai akibatnya karena perjanjian.

Langkah itu nampak sesudah Facebook meminta kesepakatan Uni Eropa dalam perjanjian paling besar 10 th. paling akhir ini yang bakal memberi pijakan yang kuat di pasar pesan lewat handphone. Komisi Eropa menyampaikan bakal mengambil keputusan apakah bakal meniadakan perjanjian tanpa ada prasyarat, terima konsesi keinginan atau perpanjang tuntutan yang lebih luas pada 3 Oktober.

Facebook mengharapkan bisa tutup perjanjian itu th. ini. Pengambil alihan oleh regulator AS sudah berjalan pada bln. April yang meminta WhatsApp untuk terus melindungi privacy sesudah merger, termasuk juga tak memakai data pribadi pemakai untuk iklan.